Sebuah bunga, yang tumbuh di ladang rumput putih..
Yang tak tersentuh karena dinding2 tinggi melindunginya..
Aku berdoa.. Agar prahara tak pernah menyetuhnya, menghancurkan tembok yang melindunginya..
Agar tak rusak kelopak-kelopaknya..
Biarlah menjadi seperti biasa..
Disinari lembut cahaya mentari..
Dibelai lembut oleh semilir angin..
Biarlah menjadi seperti apa adanya..
Wangi khasnya, sederhana rupanya..
Dan semangat hidup yang diberikan kepada orang2 yang memandangnya..
Apa bila tiba waktunya.. Aku berharap dapat membuka dinding itu..
Memetik bunga itu, dan memasukkan wanginya ke dalam hatiku.. Menjadikan tangkainya sebagai sandaran jiwa.. Dan kelopaknya sebagai pelindung egoku..
Semoga..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar