Senja merekah menabur hujan..
Meniti langit menggelap..
Di bawah payung prahara nan kelabu..
Menunduk..
Menangis..
Sedu sedan tangis cinta..
dikekang gelap, terpenggal nadi waktumu..
Tak kan bisa melepas asa..
Karna tertutup mata oleh lengan laknatnya..
Mata sang yang tercabik prahara,
terkikis lelehan air mata candu..
Hanya karena simpati hati,
berantai dosa menanggungnya..
Kegelapan oh, kegelapan..
Jika prahara datang kembali esok malam, kuserahkan raga ku ke bumi, biar dimakan cacing-cacing..
Dari yang debu, menjadi debu..
Dari tanah menjadi tanah..
Kata-nya Bagai simphony Mengalun lembut..Mengalun lembut..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar